15 Tahun Keliling Jualan Jamu, Omzet Ibu Poni Hanya Rp 200 Ribu Seminggu!

Dengan jualan jamu memang gak bakal kebayang berapa penghasilan tetap si penjual. Hal ini nih dialami oleh ibu Poni yang  hampir 15 tahun lamanya jualan jamu dengan omzet Rp 200 ribu dalam seminggu.

Cukup buat makan? Nyatanya nih ibu Poni bisa lho membawa kedua anaknya lulus sekolah meski hanya sampai bangku Sekolah Menengah Atas. MoneySmart.id belum lama ini berkesempatan berbincang dengan ibu dua anak yang setiap keliling komplek perumahan.

Penghasilannya memang gak gede-gede banget sih. Bahkan si ibu terkadang uang ia dapatkan dipakai buat beli keperluan rumah tangga.

Hampir setiap hari ibu Poni keliling dengan mengenakan sepeda tuanya. Kantong-kantong plastik dan botol-botol jamu merupakan teman setianya saat jualan jamu.

“Ya itu mah nggak tentu ya mas kalau aku dapet itu yo buat segala macem aku nggak bisa ngitung kalau buat itu (pendapatan),” bukanya tertawa santai.

“Seminggu ya ada Rp 200 ribu,” sambungnya singkat.

Ibu Poni ternyata punya motivasi sendiri lho saat jualan jamu keliling. “Selagi masih sehat tetap jualan”, begitu kurang lebih yang ia tanamkan di dalam dirinya.

Ibu Poni jualan jamu mulai dari hari Senin sampai Minggu. Baginya, selagi badannya sehat ibu dua anak ini mampu kok jualan jamu dari satu rumah ke rumah lainnya.

“Ya setiap hari sih aku nggak ada berhentinya selagi badan aku sehat gitu ya tetap jualan,” tambahnya.

Dengan segala keterbatasan yang ia miliki, ibu Poni tetap gigih jualan jamu demi membantu dapur rumah tangganya bersama sang suami. Ia pun menceritakan ketika dirinya jualan jamu di area-area proyek bangunan. Di situ, ibu Poni bercerita bisa lho dapetin duit Rp 150 ribu dalam sehari.

Proyek bangunan bantu jualan jamu

Sepinya proyek bangunan ternyata sangat pengaruh buat penghasilan ibu Poni sebagai tukang jamu.

“Menurut ku dulu banyak proyek mas. Nah kalau sekarang  nggak ada ya agak berkurang,” sambungnya kental dengan logat Jawa.

“Kalau sebulan itu bisa ya, sehari itu bisa dapet Rp 150 ribu. Kalau cuma sebotolan-sebotolan kaya gitu bisa kalau cuma Rp 5 ribu, Rp 3 ribu ya kurang ya mas,” urainya.

Menjalani profesi sebagai tukang jamu bagi ibu Poni memang gak selalu dapat untung yang menentu. Kadang ia juga harus memikirkan bahan-bahan buat bikin jamu.

“Nggak tentu mas, ya kalau jamu mah lebih untung nggak ada ruginya,” ungkapnya tertawa.

“Nggak tentu sih ya nggak pernah diitungin nggak tentu kalau pulang itu buat belanja ini, buat belanja itu kadang udah lupa,” pungkasnya.

Nih, buat kamu yang masih muda coba deh lihat cerita ibu Poni ini jualan jamu demi sesuap nasi. Semoga kisah ibu Poni ini bisa jadi inspirasi kamu dalam mengelola keuangan yang baik dan benar ya.

 

0 Response to "15 Tahun Keliling Jualan Jamu, Omzet Ibu Poni Hanya Rp 200 Ribu Seminggu!"

Post a Comment