Usaha Jamu Kecil Sampai Rajanya Ternyata Masih ada Lho di Jakarta

Kira-kira masih ada gak ya dari kalian yang minum jamu dan melihat penjual jamu? Nah, minuman jamu memang sudah lama banget dikenal dengan khasiatnya yang sangat bermanfaat bagi tubuh dari zaman dulu.  Cara jualan jamu saat ini juga beragam lho. 

Jamu sih kebanyakan memang dibuat dari bahan-bahan alami yang ditanam di tanah Indonesia. Resepnya pun sampai sekarang masih aja melegenda dan sangat dikenal banyak orang bahkan sampai ke negeri tetangga.

Gak heran kalau jamu sangat melegenda sampai sekarang ini. Nah, kira-kira masih ada gak ya orang yang melestarikan resep dan tetap memperkenalkan minuman herbal jamu ini?

Nah, dari kalian pasti masih ada yang minum jamu atau melihat mbok-mbok yang menggendong bakul jamu? Apa aja sih yang kalian pilih saat minum jamu? Mungkin kebanyakan dari kamu lebih banyak milih yang manis atau yang sedikit asam tapi sehat.

Misalnya nih jamu kunyit asem, beras kencur maupun sirih punya manfaat yang berbeda-beda bagi tubuh kita. Nah, kali ini MoneySmart.id mencoba menjabarkan kisah perjalanan tukang jamu keliling dan pengusaha Suwe Ora Jamu yang sampai saat ini masih tetap bertahan dengan ideologinya melestarikan minuman jamu.

Ceritanya kedua pengusaha jamu ini memang bakal terdengar sangat kontras. Ketika mendengar langsung cerita dua perempuan yang gigih membesarkan dan tetap mempertahankan usaha jamunya ini masing-masing.

Mulai dari cara merintisnya, bagaimana cara keduanya menjual produk jamu yang ditawarkan sampai hasil yang diperoleh jelas sangat berbeda sih.

Jamu keliling

Nah, dari cara menyajikannya saja dua pengusaha jamu ini tentu berbeda lho. Misalnya, Ibu Poni namanya, perempuan berusia 45 tahun ini sudah berjualan jamu hampir 15 tahun lamanya. Hanya dengan menggunakan sepeda, ibu Poni bisa nyekolahin kedua anaknya sampai ke jenjang SMA.

Sepedanya reyotnya ditambah keranjang di bagian belakang sisi kanan dan kiri sepeda terusun rapih botol-botol jamu serta gelas-gelas kecil buat berjualan. Perempuan paruh baya ini berhasil menciptakan pundi-pundi buat keluarganya meskipun hanya dari jamu.

Suwe Ora Jamu

Beda lagi dengan kisah perempuan kelahiran Surabaya, 43 tahun silam, Nova Dewi Setiabudi yang mendulang sukses dengan usaha minuman herbal miliknya, Suwe Ora Jamu. Enam tahun lamanya, Nova Dewi berhasil mempertahankan usaha kedai jamu pertamanya di kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Bersama sang suami, Uwi Mathovani, perempuan yang akrab disapa Nova ini berhasil melahirkan produk minuman herbal berupa jamu, Suwe Ora Jamu. Bisik-bisik ke MoneySmart.id, Nova Dewi berencana membawa usaha jamunya ini ke mancanegara lho, wah hebat sih!

Siapa sih yang gak tahu dengan produk minuman herbal jamu racikan kedai Suwe Ora Jamu? Kamu pasti udah pernah coba racikan jamu di kedai Suwe Ora Jamu ini.

Jamu yang dikemas di dalam botol kaca ini memang terlihat modern dan siap saji buat dibawa ke mana-mana. Belum lagi dengan desain tulisan Suwe Ora Jamu yang khas di bagian botol dan menambah kesan modern.

Di zaman modern dan serba digital saat ini memang banyak orang yang perlahan meninggalkan minuman warisan budaya Indonesia ini. Belum lama ini, MoneySmart.id mencoba berbincang hangat dengan kedua perempuan hebat yang siap menjadi tulang punggung keluarga dan tetap melestarikan minuman warisan budaya Indonesia.

Cara berbisnis, menjaga kualitas sampai meracik jamu ini memang berbeda. Penasaran gak dengan cerita perempuan-perempuan hebat yang masih menjual jamu di kota megapolitan seperti Jakarta sekarang ini?

Nah, kamu bisa nih mendapatkan inspirasi untuk memulai bisnis kecil-kecilan. Jangan pernah takut untuk membuka usaha hanya dengan bermodalkan duit yang gak besar-besar banget.

 

0 Response to "Usaha Jamu Kecil Sampai Rajanya Ternyata Masih ada Lho di Jakarta"

Post a Comment