Buat kaum fashionista, tentu kenal fashion blogger Diana Rikasari. Fashion blogger yang udah menulis blog sejak tahun 2007 itu kini sukses merambah bisnis, bahkan go international.
Berawal dari hobi nge-blog dan mix and match pakaian, Diana Rikasari sukses menarik perhatian banyak pengguna internet alias warganet.
Pasalnya, gaya berpakaian wanita 1984 itu sangat nyentrik. Wanita yang kini tinggal di Swiss tersebut senang memadu padankan warna-warna terang plus tabrak motif.
Gak cuma itu aja, dia juga menjadi ikon di Swiss dengan dibuatkan patung di negara Eropa tersebut.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan Diana Rikasari dan sepak terjangnya, yuk simak pemaparannya lebih lengkap di sini:
Dari fashion blogger jadi pebisnis sukses
Kerap disapa Diana, wanita asal Jakarta tersebut memulai ngeblog di tahun 2007. Saat itu, dia menulis di blog beralamatkan dianarikasari.blogspot.com. Hingga sekarang, dia tetap menggunakan alamat blog gratisan tersebut.
Meski menggunakan Blogspot gratis, Diana mengaku nyaman dan gak mau mengganti alamat blognya tersebut. Pasalnya, dari blog itulah bisa disebut sebagai awal kesuksesan Diana.
Blognya hingga kini masih update banget. Bahkan, Diana masih sering menerima sponsor di blog tersebut.
Dengan begitu, blog tersebut masih jadi pundi-pundi penghasilan buat Diana. Dia pun cukup sering diundang buat berbagai acara. Termasuk, yang paling bergengsi adalah Paris Fashion Week, beberapa tahun silam.
Memanfaatkan popularitas plus passion yang dimilikinya, Diana Rikasari pun terjun ke dunia bisnis.
Beberapa tahun silam, Diana mulai merilis produk sepatunya sendiri yang diberi merek Up. Brand sepatu tersebut dia bangun dengan modal awal Rp 40 juta. Dari situ, Diana bisa menjual minimal 100 pasang sepatu per bulan dengan omzet ratusan juta rupiah.
Gak cuma bisnis sepatu, Diana juga mencoba bisnis pakaian dengan merilis Schmiley Mo yang tersedia untuk wanita dan anak-anak. Nah, clothing line ini adalah salah satu puncak kesuksesan Diana Rikasari.
Schmiley Mo bisa dibilang udah go international. Merek pakaian yang dikenal warna-warni tersebut tampil di Torino Fashion Week, Italia. Bahkan, Diana juga sukses memboyong produk-produknya tersebut ke Dubai, Uni Emirat Arab.
Tinggal di Swiss dan dibuatkan patungnya di sana
Diana Rikasari kini sedang mengikuti sang suami ke Swiss. Meski gak lagi tinggal di Tanah Air, Diana tetap aktif di dunia fesyen. Blogger yang sekarang aktif jadi fashion designer tersebut bahkan bakal dibikinkan patungnya di negeri tersebut, lho!
Kok bisa?
Diana emang selalu ingin berkreasi dalam dunia seni dan berinovasi dalam setiap karya. Dia pun ingin memberikan inspirasi untuk banyak orang.
Terbukti, Diana jadi ikon yang merepresentasikan konsep “bermain” orang Asia dalam segi fesyen. Nah, dalam pameran bertajuk “Spiel der Kulturen” di museum kota St. Gallen, Swiss, Februari 2019 mendatang, patung Diana Rikasari bakal ditampilkan.
“Saya kaget sekali ketika pertama kali dihubungi oleh pihak museum. Saya kira bercanda. Tapi setelah ngobrol lebih lanjut, tentunya saya merasa sangat beruntung dan very honored sudah dipilih untuk mewakili sosok anak muda Asia,” kata Diana.
“Rasanya aneh aja kan ada patung saya, tapi ini pencapaian yang besar sekali untuk saya,” sambung dia terkait patung dirinya di Swiss.
Patung dan pameran tersebut minimal bakal dipamerkan selama tiga tahun ke depan. Jadi, buat orang Indonesia yang sedang berkunjung ke Eropa bisa mampir ke sana.
Selain aktif jadi fashion designer dan berbisnis, wanita yang berulang tahun di bulan Desember itupun tengah menulis buku.
Beberapa tahun lalu, Diana sempat merilis buku berjudul 88 Love. Kemudian, November 2018 kemarin, Diana juga baru aja merilis buku My Rainbow Days yang dikhususkan buat anak-anak.
Inspiratif banget ya fashion blogger satu ini! Semoga kisahnya bisa memberikan inspirasi untuk kamu. (Editor: Chaerunnisa)
0 Response to "Dari Blogger ke Pebisnis, Ini Kisah Sukses Diana Rikasari Jadi Ikon Asia di Swiss"
Post a Comment