Instrumen dan Return-nya Beda, Ini Perbedaan Investasi Jangka Panjang dan Pendek

Investasi menjadi salah satu cara untuk meraup pundi-pundi rupiah dan tentu saja menjamin masa depanmu.

Terlebih kini udah banyak sekali instrumen yang menawarkan modal kecil tapi dapat memberikan return yang sangat menggiurkan.

Gak tanggung-tanggung, kamu bahkan bisa mulai hanya dengan mengeluarkan bujet gak lebih dari Rp 10 ribu. Emang ada? Ya apalagi kalau bukan investasi emas.

Maksudnya itu dengan mengikuti program tabungan emas yang ditawarkan oleh Pegadaian. Jadi, kamu bisa membeli emas seberat 0,01 gram. Kalau harga emas per gramnya Rp 600 ribu, maka dengan uang Rp 6 ribu, kamu udah bisa berinvestasi emas.

Meski begitu, investasi emas itu masuk ke dalam jejeran jangka panjang. Jadi, keuntungannya baru bisa kamu nikmati di beberapa tahun mendatang. Pasalnya, harga emas itu setiap tahun terus naik dan cenderung stabil karena gak tergerus inflasi.

Misalnya, kamu membeli emas batang seberat 30 gram di tahun 2013 dengan harga per gramnya sebesar Rp 300 ribu. Jadi, saat itu kamu harus mengeluarkan uang sebesar Rp 9 juta. Sementara di tahun 2019, harga emas mencapai Rp 650 ribu. Berarti jika dijual, kamu akan mendapatkan 30 gram x Rp 650 ribu yaitu Rp 19,5 juta.

Maka, keuntungan yang kamu dapatkan selama 5 tahunan yaitu sebesar Rp 19,5 juta – Rp 9 juta adalah Rp 10,5 juta. Lumayan banget kan?

Sedangkan investasi jangka pendek itu, contohnya seperti deposito. Di mana dalam kurun waktu satu tahun, kamu bisa mendapatkan keuntungan 4 hingga 8 persen.

Risikonya pun sangat kecil atau bahkan tidak ada. Pasalnya, uangmu akan disimpan dengan aman oleh bank. Tapi, kalau kamu menarik danamu kurang dari jangka waktu, maka akan dikenakan penalti atau denda.

Jadi, bisa dibilang investasi jangka panjang dan pendek itu berbeda lho. Instrumen dan return yang didapatkan pun juga sangat berbeda.

Gak usah berlama-lama, mending langsung simak aja yuk perbedaan investasi jangka panjang dan jangka pendek di bawah ini:

Baca juga: Deretan Blush On Murah yang Bikin Kamu Makin Cantik, Gak Sampai Rp 50 Ribu!

1. Jumlah modalnya

Modal Investasi (Shutterstock).

Jangka panjang

Karena keuntungan yang diberikan lebih besar, kamu juga perlu menyiapkan dana yang cukup besar kalau ingin terjun ke investasi jangka panjang.

Tapi sebenarnya gak masalah kalau kamu memilih jangka panjang dengan modal minim. Tapi keuntungan yang akan kamu dapatkan juga sedikit.

Karena itu, jika kamu sudah tahu cara bermain salah satu instrumen investasi jangka panjang, gak ada salahnya kok untuk mengalokasikan sekitar 20 persen kekayaanmu ke jenis yang satu ini.

Jangka pendek

Dengan modal yang kecil, kamu udah bisa lho terjun ke investasi jangka pendek. Jadi, nanti keuntungannya bisa kamu gunakan lagi untuk yang lainnya.

Bahkan ada salah satu instrumen investasi jangka pendek yang hanya mengeluarkan bujet ratusan ribu rupiah setiap bulan. Jadi, gak akan bikin kamu merasa tercekik.

Baca juga: Ini Dia 6 Zodiak Pekerja Keras, Kamu yang Mana?

2. Risiko

Risiko investasi (Shutterstock).

Jangka panjang

Buat kamu yang udah melek investasi, pasti udah tahu kalau semakin besar modal yang digelontorkan, akan semakin besar pula return yang didapatkan.

Begitu juga halnya dengan lamanya kamu menginvestasikan uangmu, maka semakin tinggi juga nilai returnnya.

Beruntungnya, risikonya akan lebih minim dibanding dengan investasi jangka pendek karena pergerakan uangnya tidak cepat. Makanya gak salah kalau Warren Buffet mengatakan, “sabar adalah kunci penting dalam investasi.”

Jangka pendek

Pergerakannya yang cepat membuat investasi jangka pendek lebih berisiko dibanding jangka panjang. Pasalnya, jenis yang satu ini dapat dipengaruhi oleh keadaan yang tak terduga, salah satunya adalah fluktuasi yang tinggi. Jadi, bisa dibilang sedikit tidak menentu.

Selain itu, return yang didapatkan pun akan lebih kecil dibanding dengan investasi jangka panjang. Meski begitu, investasi jangka pendek tetap memberikan keuntungan yang menggiurkan kok.

3. Butuh keahlian

Coba investasi jenis baru dalam rencana keuangan. (Pixabay)
Coba investasi jenis baru dalam rencana keuangan. (Pixabay)

Jangka panjang

Untuk terjun ke investasi jangka panjang bisa dibilang kamu membutuhkan keahlian atau istilah gampangnya tahu cara bermainnya.

Misalnya aja saham, kamu harus tahu betul cara kerjanya, mulai dari menentukan ingin investasi di mana, kapan waktu beli dan jual serta harus bisa membaca pergerakan harga saham dengan baik. Karena kalau salah-salah yang ada bangkrut.

Jangka pendek

Sedangkan untuk investasi jangka pendek, kamu bisa mempelajari cara kerja instrumen  itu sembari berjalan.

Bahkan, tanpa melakukan apa-apa, uang kamu udah terus bertambah. Contohnya aja deposito, kamu hanya perlu menyetor beberapa uang ke bank dan tunggu sampai jangka waktu yang sudah ditentukan, uang kamu akan bertambah deh.

Baca juga: Melongok Deretan Mobil Paling Laris di Tahun 2018, Toyota Masih Juara

4. Tujuan

Investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek

Jangka panjang

Tujuan investasi jangka panjang adalah untuk masa depan. Jadi, instrumen investasi jangka panjang itu cocok banget untuk mempersiapkan dana pensiun.

Buat kamu yang ingin masa tuanya hidup nyaman tanpa perlu pusing memikirkan uang alias udah freedom money, harus banget memiliki investasi jangka panjang. Lagipula keuntungan yang diberikan juga sangat menggiurkan banget.

Jangka pendek

Sementara investasi jangka pendek itu sangat cocok buat kamu yang membutuhkan uang dibeberapa tahun ke depan, misalnya dua tahun lagi ingin berlibur ke luar negeri.

Selain itu, namanya juga jangka pendek. Jadi, tepat banget untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu dekat.

Itu dia perbedaan antara investasi jangka panjang dan pendek yang perlu kamu ketahui.

Meski keduanya memiliki kelemahan, tapi dua jenis investasi ini sama-sama memberikan keuntungan yang menggiurkan kok. Karena itu, yuk mulai dari sekarang demi masa depan yang lebih baik. (Editor: Winda Destiana Putri).

0 Response to "Instrumen dan Return-nya Beda, Ini Perbedaan Investasi Jangka Panjang dan Pendek"

Post a Comment