Cara Mengelola Uang untuk Investasi buat yang Punya Gaji atau Sekedar Penghasilan Sampingan

Investasi sudah bukan lagi menjadi kata yang menyeramkan. Dari pelajar sampai mereka yang sudah pensiun, berinvestasi sudah menjadi kewajiban.

Namun sering niat berinvestasi tertunda karena memikirkan sumber dananya. Apalagi mereka yang berstatus pegawai tapi juga punya usaha sampingan dengan penghasilan lumayan menjanjikan.

Mau investasi dari gaji atau penghasilan sampingan? Jawabannya adalah dari dua-duanya bisa.

Agar lebih jelas, berikut ini cara investasi dari gaji atau penghasilan sampingan:

Dari Gaji

Karena berupa gaji, berarti jumlahnya akan tetap setiap bulan. Jika hendak investasi dari gaji, tetapkan saja persentase gaji yang akan disisihkan untuk dana investasi.

Misalnya gaji Rp 5 juta, bisa kita sisihkan 10 persen per bulan buat investasi. Artinya, sebanyak Rp 500 ribu mesti kita pinggirkan khusus untuk investasi.

Gak ada alasan untuk mengambil dana tersebut. Kecuali ada yang bersifat mendesak.

Ihwal besar-kecilnya persentase bergantung pada jenis investasi yang kita pilih dan kondisi finansial. Contohnya sedang ada cicilan. Faktor ini mesti kita masukkan sebagai penentu angka dana investasi yang bisa disiapkan tiap bulan dari gaji.

Dengan begitu, diperoleh besaran yang tetap per bulan untuk investasi. Jadi, penghitungan imbal hasil investasi bisa lebih jelas.

Demikian juga dengan target investasi. Kita jadi bisa menghitung kira-kira berapa lama bisa mendapatkan dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

Persentase pemanfaatan gaji yang disarankan adalah:

  • Cicilan: maksimal 30 persen
  • Investasi: 10 persen
  • Pengeluaran rutin: 40 persen
  • Tabungan: 10 persen
  • Dana darurat: 5 persen
  • Premi asuransi: 5 persen

Dari Penghasilan Sampingan

Karena dananya gak pasti seperti gaji, kita pun bisa fleksibel dalam mengambil porsi untuk investasi. Misalnya bulan ini mengambil Rp 100 ribu, lalu bulan depan Rp 500 ribu karena order sedang ramai.

Bisa juga gak mengambil sama sekali karena sedang sepi. Inilah risiko investasi dari penghasilan sampingan.

Apalagi jika usaha sampingan dijalankan sambil lau. Alias pikiran lebih terfokus ke profesi yang sebenarnya.

Yang lebih aman adalah menggabungkan kedua penghasilan tersebut. Gaji tetap berapa, penghasilan sampingan berapa, akumulasikan.

Lalu, ambil persentase yang telah ditetapkan sebagai dana investasi. Misalnya 20 persen seperti dijelaskan di atas.

Dengan demikian, gak ada kemungkinan dana investasi nol pada bulan tertentu saat order sampingan sepi. Dana pun bisa digenjot lebih besar karena gak lagi hanya mengandalkan gaji tetap.

Di atas diterangkan bahwa jumlah dana investasi yang diperlukan bergantung pada jenis investasi yang akan kita selami. Buat pemula, tentunya cari yang simpel-simpel dulu.

Mungkin bisa memulai dengan investasi reksa dana. Hanya dengan modal RP 100 ribu, kita sudah bisa bertitel investor reksa dana, kok.

Nantinya, kita akan dibantu oleh manajer investasi dalam aktivitas investasi. Jadi, gak perlu takut jika gak begitu paham soal investasi ini.

Namun alangkah baiknya jika kita membekali diri dengan pengetahuan seputar investasi yang akan diambil dulu sebelum menggelontorkan dana investasi. Ini bertujuan memastikan imbal hasil investasi.

Selain itu, untuk mencegah penipuan. Sebagai investor, kita mesti waspada betul dengan yang namanya penipuan.

Apalagi jika dana yang disuntikkan sangat besar. Mimpi mereguk keuntungan sebesar-besarnya bisa sirna seketika bila kita lengah dalam investasi.

 

Yang Terkait Artikel Ini:

[Baca: Jangan Ragu Berinvestasi, Ini Investasi yang Menguntungkan Walau Bukan Investor]

[Baca: Mulai Tertarik Akan Reksa Dana? Simak Tips Nyaman & Aman Berinvestasi]

[Baca: Awas, Bisnis Investasi yang Menipu Ada Di Mana-mana]

0 Response to "Cara Mengelola Uang untuk Investasi buat yang Punya Gaji atau Sekedar Penghasilan Sampingan"

Post a Comment