Indonesia terkenal akan keragaman budayanya. Tapi, tidak ada budaya memberikan tips ke orang atas suatu transaksi barang atau jasa.
Tips umumnya berupa uang yang diberikan atas pelayanan yang diberikan seseorang. Uang itu menjadi bentuk penghargaan atau ungkapan terima kasih karena telah dilayani.
Tips antara lain sering diberikan tamu hotel kepada petugas hotel yang membawakan barang ke kamar. Namun sudah jadi pengetahuan umum bahwa yang lebih sering ngasih tips itu turis asing.
Turis domestik mah lewat-lewat aja. Namun setidaknya masih ada ucapan terima kasih ke petugas itu.
Persoalan tips ini bakal lebih dirasakan oleh warga kota yang sering menggunakan jasa ojek online. Terlebih mereka yang tiap hari selalu menggunakan jasa ojek online.
Berapa dan kapan kita kudu ngasih tips ke ojek online? Apakah wajar gak memberikan tips ke ojek online?
Tips Ojek Online
Pengemudi ojek online itu seperti pekerja freelance. Mereka punya tanggung jawab terhadap dua klien sekaligus. Yaitu perusahaan online yang menaungi dan pengguna jasa mereka.
Upah mereka ditentukan oleh seberapa banyak konsumen yang dilayani. Entah itu sebagai pengantar penumpang, barang, ataupun yang lainnya.
Betul, mereka sudah mendapat imbalan atas jasa tersebut. Namun gak ada salahnya kita memberikan tips. Sekarang, berapa tips ojek online yang wajar?
Bisa dibilang angka tips ini relatif. Begitu juga soal kapan harus ngasih tips ke ojek online. Berikut ini patokan yang bisa menjadi penentu keputusan berapa dan kapan kita kudu ngasih tips ke ojek online:
- Jarak tempuh
Yang sering menjadi patokan adalah jarak yang mesti ditempuh pengendara ojek tersebut. Makin jauh jaraknya, makin gede tipsnya.
Tapi tentu saja ada batas berapa tips ojek online. Soal ini, kita bisa menghitung sendiri berdasarkan pengalaman pribadi.
Kadang susah mencari pengemudi yang mau ambil order jarak jauh. Apalagi pas ada diskon tarif. Pada saat inilah kita patut memberikan tips sebagai penghargaan karena mau mengambil order kita.
- Pengemudi renta
Sudah tua, tapi masih bekerja menarik ojek. Sebagai manusia, merasa kasihan itu manusiawi. Saat inilah yang tepat untuk memberikan tips.
Apalagi jika nariknya malam-malam. Bayangkan jika pengemudi itu adalah orang tua kita. Seharusnya bisa menikmati masa pensiun, tapi masih harus mencari nafkah.
- Pengemudi ramah
Pelayanan yang ramah bisa membuat mood menjadi baik. Apalagi di tengah kemacetan. Servis ekstra itu pantas diganjar dengan tips.
Daripada ketemu pengemudi yang jutek. Atau malah di jalan curhat masalah pribadinya. Atau malah cari utangan. Gak banget deh.
- Paham medan
Ada pengemudi ojek online yang modalnya cuma nekat. Pas ambil order, eh, dia gak tahu arah jalannya ke mana. Malah tanya-tanya terus. Ngeselin pastinya.
Nah, jika mendapat pengemudi ojek yang paham medan, pantaslah kita bersyukur dengan memberikan tips. Terlebih jika dia tahu kapan harus melaju cepat, kapan harus berhati-hati. Yang udah jago gitu.
Itulah empat kondisi kapan kita semestinya ngasih tips ke ojek online. Ihwal nominal, yang wajar-wajar saja. Sebagai patokan utama adalah jarak tempuh.
Jika memang jauh, tips sebesar Rp 10 ribu juga udah cukup. Tapi jika standar, Rp 5 ribu pasti diterima dengan senang hati.
Meski begitu, yang juga penting adalah pemberian reputasi. Deretan bintang reputasi di aplikasi ojek online itu sangat berarti bagi mereka. Kalau pelayanannya bagus, jangan ragu berikan bintang 5.
Dengan begitu, performanya dianggap bagus oleh perusahaan tempat dia bernaung. Ujungnya, bonus pun bisa digenggam. Tak diberi tips cash keras pun tak menjadi soal.
Yang terkait artikel ini:
5 Fakta bahwa Ngelamar Jadi Gojek Bisa Kasih Penghasilan Lebih
3 Bekal Memasuki Usia Pensiun yang Harus Dipersiapkan Sekarang
0 Response to "Berapa dan Kapan Kita Kudu Ngasih Tips ke Ojek Online?"
Post a Comment