Jenis-jenis uang elektronik kini makin banyak aja. Dari perbankan, jasa transportasi, hingga retail minimarket, ramai-ramai mengeluarkan e-wallet alias uang elektronik masing-masing.
Contoh aja ada BCA yang mengeluarkan Flazz, BRI dengan Brizzi, Mandiri dengan e-money. Gerai retail seperti Indomaret juga mengeluarkan Indomaret Card. Belum lagi kartu KMT alias Kartu MultiTrip yang dirilis oleh commuter line.
Kalau diperhatikan fungsinya, beberapa kartu elektronik tersebut ada yang punya kesamaan penggunaan dengan kartu lainnya. Contoh, Flazz bisa digunakan buat belanja di retail, tol, dan bahkan commuter line. Tanpa disadari, banyak dari antara kita yang malah punya semuanya sehingga bikin pengeluaran bertambah.
Nah, biar bisa hemat dan gak boros dengan adanya jenis-jenis uang elektronik tersebut, ada baiknya buat bijak memilih. Berikut cara menghemat penggunaan uang elektronik.
1. Sesuaikan dengan kebutuhan kamu
Saat memilih jenis-jenis uang elektronik yang ada, pilihlah yang emang sesuai kebutuhan kamu. Pilih mana yang paling sering bakal kamu pakai.
Contoh, kalau kamu sering naik commuter line dan berkendara lewat tol pula maka pilihlah kartu perbankan seperti Flazz atau e-money. Sebab, kedua kartu tersebut bisa digunakan buat naik commuter line, tol, bahkan berbelanja.
Sementara itu, buat kamu yang cuma sering gunakan buat commuter line aja, gak ada salahnya buat punya KMT. Mungkin gak banyak yang tahu kalau kartu KMT lebih cepat diproses saat di-tap pada gate masuk dan keluar stasiun dibandingkan kartu-kartu lain. Selain itu, bila saldo habis, kamu lebih mudah buat isi karena kamu bisa segera ke loket commuter line.
2. Pilih uang elektronik dari bank
Dibandingkan dengan uang elektronik dari retail, uang elektronik dari bank biasanya punya jangkauan lebih luas. Kamu bisa gunakan buat bayar tol, commuter line, belanja di hampir semua retail, dan sebagainya. Sementara uang elektronik seperti Indomaret Card tentu terbatas buat retail tersebut aja.
Meski demikian, kalau kamu emang cukup sering belanja di Indomaret contohnya, gak salah buat punya kartu Indomaret Card. Kamu bisa belanja lebih hemat kalau kartu itu sedang menawarkan promo tertentu.
3. Minimalkan jenis-jenis uang elektronik milik kamu
Yap! Jenis-jenis uang elektronik bisa aja banyak banget. Namun, ada baiknya buat meminimalkan jumlah kartu uang elektronik milik kamu. Punya dua aja udah cukup deh.
Kamu bisa pilih sesuai dengan yang paling sering kamu gunakan. Contoh, seperti yang udah disebutkan. Kalau kamu sering naik commuter line dan berkendara lewat tol maka milikilah kartu uang elektronik dari perbankan dan KMT.
Terlalu banyak kartu yang kamu miliki malah bikin pengeluaran kamu gak teratur. Sebab, pos-posnya makin banyak dan bahkan gak terpakai. Kartu banyak, tapi uang tunai kamu malah sedikit.
4. Isi saldo secukupnya
Sama halnya dengan penggunaan uang tunai, ada baiknya kamu bikin bujet tertentu buat diisikan pada kartu uang elektronik kamu. Dengan gitu, kamu gak tergoda buat belanja lebih dari perencanaan yang udah kamu bikin.
Jadi, saat terima gaji, hitung berapa banyak dana yang bakal kamu gunakan dengan kartu tersebut. Perkirakan berapa kali kamu bakal menggunakan commuter line, lewat tol, termasuk belanja di minimarket serta lain sebagainya.
5. Rawat dan jaga kartu
Yang perlu kamu ingat adalah kartu uang elektronik sulit buat dikembalikan saldonya bila hilang atau rusak. Jadi, rawat dan jagalah kartu tersebut.
Hal ini pulalah yang bikin perbankan dan retail biasanya menerapkan batas saldo cuma sekitar Rp 2 juta aja. Sebab, terlalu banyak saldo malah riskan. Sayang kan kalau kamu mesti kehilangan dana cukup banyak karena kehilangan kartu. Jadi, pengisian saldo secukupnya gak cuma menghemat pengeluaran tetapi juga memperkecil potensi kerugian kalau kartu hilang.
Nah, kartu mana dari jenis-jenis uang elektronik di atas yang sudah kamu punya? Kalau punya semuanya, yuk mulai kurangi dan lebih bijak dalam menggunakannya.
0 Response to "Terlalu Banyak Uang Elektronik Bikin Boros, Cegah dengan 5 Trik Ini"
Post a Comment