Meski usahamu diawali dengan modal kecil, bukan berarti usaha itu gak bakal jadi besar di kemudian hari. Coba lihat Makaroni Ngehe yang dibangu dengan modal kecil, atau Restoran Mbah Jingkrak, kedua usaha itu kini berkembang pesat.
Bisnis kedua produk makanan itu bisa berkembang pesat tentu karena pendirinya cakap mengelola usaha. Tapi, kecakapan dalam berbisnis bisa dipelajari, dan diasah.
Tinggal bagaimana si pendiri usaha mau meluangkan waktu mengasah kemampuannya saja. Dan, gak terlena di zona nyaman ketika usahanya mulai membuahkan hasil alias keuntungan.
Ingin tahu cara memoles diri menjadi pengusaha andal dengan modal kecil? Berikut, kiat-kiatnya.
1. Selalu belajar
Bukan cuma mahasiswa atau anak sekolah saja yang belajar, pemilik usaha dengan modal kecil juga harus belajar. Belajarnya pengusaha tentu berbeda dengan mereka yang masih duduk di bangku sekolah atau kuliah.
Mengenai waktunya, pemilik usaha punya waktu yang lebih fleksibel dan bebas. Tapi, di samping bebasnya waktu, apakah para pemilik usaha itu tetap ingat dan sadar mereka harus belajar? Atau malah cuma sibuk ngejar omzet saja?
Belajar dari sifatnya yang beragam, dan gak mesti berkaitan dengan baca buku.
Di zaman canggih ini, sudah beredar apa yang namanya audiobook yang bisa didengarkan kapan saja. Sambil nyetir, santai, atau sambil istirahat menjaga kasir juga bisa dilakukan.
Intinya, bisa di mana-mana. Pasalnya, audiobook bisa di-download di ponsel, dan kapasitasnya gak terlalu besar.
Selain audiobook, webinar berbentuk video juga bisa kamu manfaatkan untuk belajar. Hanya saja, mungkin kamu butuh paket internet atau Wifi dan koneksi internet yang lancar.
Intinya, semua proses belajar gak mesti harus baca buku. Selama ada kemauan, kamu bisa memakai media lain.
2. Sering-sering networking antarpengusaha
Bagi para pengusaha, networking itu sifatnya penting. Dan, sebisa mungkin, kamu harus melakukan hal ini ketika ada kesempatan.
Kamu bisa mencari informasi-informasi seputar event gathering bisnis di internet, atau bergabung dengan asosiasi-asosiasi pengusaha tertentu, dan di situ bakal ada gathering rutin yang mereka selenggarakan.
Networking jelas punya manfaat yang cukup besar. Selain memperluas jaringan, kamu bisa menemukan calon-calon partner bisnis baru.
Atau, kamu juga bisa sharing dengan pengusaha yang lebih berpengalaman. Hasil sharing itu tentu bisa jadi pertimbangan untuk menerapkan strategi baru, atau mengubah usahamu jadi ke sektor yang jauh lebih efisien, dan menguntungkan.
3. Meningkatkan visibilitas usahamu di internet
Apapun usahamu, apakah itu cuma vendor, usaha rumahan, atau katering pernikahan, tetap saja wajib untuk dipromosikannya lewat internet. Modal kartu nama doang mah kurang!
Bayangkan, mau berapa kartu nama atau brosur yang kamu cetak? Dan, gimana penyebarannya? Lalu, ke mana saja?
Cara-cara kuno seperti ini jelas gak lagi efektif. Lebih baik membuat akun Instagram, Facebook, atau situs di internet untuk membuat usaha dengan modal kecilmu jadi terkenal.
Kamu bisa meletakkan foto produk-produkmu di media sosial tersebut, memberikan deskripsi, dan pastinya nomor kontak. Alhasil, peluangmu untuk dapat konsumen baru juga makin besar.
4. Belajar dari kompetitor
Salah besar kalau kamu memusuhi kompetitor atau menjelek-jelekkan usaha mereka dengan harapan pelanggan mereka bakal berpindah haluan membeli produkmu.
Yang harus kamu lakukan adalah, mempelajari bagaimana mereka menjalankan usaha dan kalau kamu tahu berapa laba mereka. Itu jauh lebih baik.
Caranya gak sulit, kamu tinggal main saja ke gerai atau pura-pura jadi konsumen. Ajak saja tenaga penjualan mereka ngobrol soal produk-produknya. Kalau bisa, sekalian tanyakan berapa karyawannya, dan bagaimana dia bekerja.
Dalam proses ini, kamu bakal dapat pandangan bagaimana mereka melayani para konsumennya. Apakah pelayanan mereka cukup baik, atau malah sebaliknya?
Hasil dari investigasimu pun bisa jadi evaluasi untuk usahamu ke depan. Tentunya, kamu harus punya hal yang jadi pembeda dengan kompetitormu!
5. Tetap solid dengan karyawan atau tim
Selain konsumen, pihak lain yang harus jadi perhatianmu adalah karyawan. Tanpa mereka, kamu bakal capek sendiri menjalankan usaha, apalagi jika usahamu ritel.
Banyak karyawan yang selalu merasa gak enakan untuk bicara atau mengeluarkan uneg-uneg ke atasannya. Namanya juga orang Indonesia, yang diajari tata krama sejak kecil.
Jika kamu pernah jadi karyawan kantoran, kamu pun pernah dong mengalami hal seperti mereka. Gak enak mau ngomong soal kenaikan gaji atau cuti ke atasan karena takut diceramahi, dan sebagainya.
Budaya gak enakan inilah yang seharusnya dihilangkan. Tujuannya, biar semuanya bisa berkontribusi memajukan usahamu sendiri.
6. Update dengan perkembangan zaman
Dulu, rental DVD masih bisa jadi usaha dengan modal kecil yang menguntungkan. Sekarang, bisnis seperti itu udah musnah, karena orang bisa nonton streaming di internet.
Intinya, pemilik usaha juga harus update dengan perkembangan zaman. Ketika ada tanda-tanda kepunahan akan usaha tersebut, maka pemilik usaha harus berpikir dua kali untuk mengubah fokus bisnisnya.
Lain halnya jika kamu berbisnis makanan. Makanan memang suatu hal yang abadi, dan makin lama makin melegenda. Paling PR-nya update soal strategi-strategi bisnis ‘zaman now’ yang banyak memanfaatkan dunia digital.
Itulah enam cara yang harus dilakukan para pemilik usaha dengan modal kecil demi mengembangkan usahanya hingga jadi besar.
Tentu saja, cara ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki usaha bermodal besar. Semua tetap harus belajar, networking, update, dan lainnya.
Pada intinya, di balik besarnya keuntungan menjalankan usaha, ada risiko besar pula yang harus ditanggung. Sama halnya dengan investasi, bukan? Investasi saham jelas lebih berisiko ketimbang emas. Tapi, untungnya juga lebih menggiurkan.
Sudah siap melakukan salah satu atau enam cara di atas ini? Jangan menyerah ya! (Editor: Chaerunnisa)
0 Response to "Biar Bisnismu Bisa Bertahan Lama, Coba Ikuti 6 Strategi Jitu Ini"
Post a Comment