Udah hal yang lumrah kalau banyak orang yang memanfaatkan pinjaman bank sebagai solusi. Berbagai kebutuhan atau keperluan yang membutuhkan dana yang besar bisa terselesaikan dana pinjaman.
Misalnya kamu pengin membeli rumah. Karena dana yang gak mencukupi, kamu jadi urungkan niat buat memiliki rumah. Lain cerita kalau kamu mengajukan kredit pemilikan rumah atau KPR ke bank. Rumah yang kamu impikan bisa terbeli dengan dana pinjaman bank tersebut.
Makanya pinjaman bank ini gak ubahnya kayak penolong saat sedang dibutuhkan. Asalkan cicilannya selalu dibayarkan sesuai dengan waktunya, produk perbankan ini gak bakal menjadi masalah dalam keuangan kamu.
Namun, ada beberapa kondisi di mana pinjaman bank malah bikin kamu rugi. Semisal memakai pinjaman buat melakukan hal-hal ini. Apa aja? Yuk disimak dalam ulasannya berikut ini.
1. Ajukan pinjaman bank buat keperluan konsumtif
Pinjaman bank itu amat besar manfaatnya kalau digunakan buat keperluan-keperluan yang sifatnya produktif. Namun, ternyata pemanfaatan pinjaman gak selalu demikian.
Rupanya nih gak sedikit orang yang mengajukan pinjaman demi memenuhi keperluan-keperluan yang bersifat konsumtif. Di sinilah kekeliruan dalam memandang peran dari pinjaman.
Memakai dana pinjaman buat keperluan konsumtif sama sekali gak menguntungkan. Sebaliknya, menggunakan pinjaman buat keperluan produktif atau pembelian aset bakal beri manfaat lebih di kemudian hari. Misalnya aja beli rumah atau membuka usaha.
2. Bayar utang pakai pinjaman bank
Kalau hal yang satu ini, udah lebih-lebih dari keliru. Manfaatkan pinjaman bank buat bayar utang sama aja bohong. Kamu cuma coba menghindari satu lubang, tapi malah jatuh ke lubang yang lain.
Ada yang bilang bayar utang pakai pinjaman bank gak masalah saat sedang terpepet karena ditagih buat bayar utang. Emang benar ini bisa melunasi utang yang lain. Namun, hal tersebut cuma berefek sementara.
Setelah itu, kamu bakal ditagih buat bayar utang yang baru. Dan tanpa disadari kamu ambil pinjaman lain buat bayar cicilan bank. Kalau begini ceritanya, kamu sedang berada dalam lingkaran utang dan sulit buat lepaskan diri.
3. Berinvestasi dengan dana pinjaman
Bisa-bisa aja sih sebenarnya. Tapi risikonya terbilang tinggi berinvestasi dengan dana pinjaman. Oh, iya. Investasi yang dimaksud di sini adalah investasi di pasar modal dengan menempatkan instrumen saham.
Seperti yang kamu udah ketahui, investasi saham itu untungnya emang besar, tapi risiko yang mesti ditanggung juga besar. Sebab dengan berinvestasi saham, itu berarti kamu udah siap buat kehilangan dana kalau sewaktu-waktu terjadi penurunan harga.
Bisa dibayangkan bukan, gimana jadinya seandainya berinvestasi dengan dana pinjaman? Saat rugi, kamu gak cuma dipusingkan dengan hilangnya sebagian dana investasi, tapi juga memikirkan cicilan yang mesti kamu bayarkan ke bank.
Dari mana coba buat membayar cicilan tersebut kalau investasimu gak menghasilkan untung? Inilah kenapa investasi dengan dana pinjaman gak disarankan.
4. Ambil pinjaman gak sesuai peruntukannya
Walaupun pinjaman bank udah dibagi-bagi berdasarkan peruntukannya, ada aja lho yang ambil pinjaman gak mengikuti ketentuan tersebut. Misalnya aja ambil kredit tanpa agunan atau KTA buat beli sepeda motor.
Tentu aja ini hal ini udah salah kaprah. Beli sepeda motor dengan KTA justru memberatkan kamu buat bayar cicilan. Sebab dari segi bunga jelas udah jauh berbeda. Bunga cicilan kredit sepeda motor jelas lebih ringan ketimbang bunga KTA.
Udah paham kan sekarang hal-hal yang gak boleh dilakukan dengan pinjaman bank? Seperti yang udah diterangkan di atas, dana pinjaman itu sangat bermanfaat kalau digunakan buat hal-hal sifatnya produkfif.
Sebagai contoh, kamu buka usaha dengan bermodalkan pinjaman bank. Keuntungan yang didapat selain bisa masuk ke kantong kamu juga bisa dimanfaatkan buat pembayaran cicilan utang. Menggunakan pinjaman buat keperluan produktif jelas lebih menguntungkan, bukan? (Editor: Winda Destiana Putri).
0 Response to "Pinjaman Bank Itu Sangat Membantu, Tapi Bikin Rugi Kalau Dipakai Buat Hal Ini"
Post a Comment