Kampanye keseimbangan antara dunia kerja dan kehidupan pribadi terus digaungkan. Hal ini muncul dari keresahan sejumlah pekerja tentang kehidupan pribadi mereka yang mulai terabaikan akibat tuntutan dan jam kerja yang tak menentu.
Di Indonesia, misalnya, bagi beberapa bidang pekerjaan mengharuskan karyawannya kerja di atas jam kerja yang telah ditentukan pemerintah.
Di Indonesia, berdasarkan Undang-Undang ketenagakerjaan, jam kerja yang berlaku adalah 8 jam per hari, atau 40 jam seminggu jika masuk selama lima hari. Tapi, kenyataannya banyak yang kerja di atas batasan tersebut alias lembur.
Belum lagi, perjalanan yang harus ditempuh dari kantor menuju rumah. Jika tinggal di Jakarta, kamu bisa saja menghabiskan waktu berjam-jam hingga sampai di rumah. Inilah yang mengakibatkan kehidupan pribadi dan pekerjaan tidak seimbang.
Tapi, tahun 2018 lalu, lembaga internasional InterNations merilis daftar 10 negara dengan work-life balance terbaik di dunia.
Perhitungan itu dinilai dari indikator pengalaman para ekspatriat yang menempati 10 negara tersebut.
Memangnya, berapa lama sih jam kerjanya mereka sampai bisa disebut terbaik di dunia? Yuk, simak negara mana saja:
10. Malta
Sekitar 52 persen eskpatriat yang bekerja di Malta mengaku lebih bahagia tinggal di Malta ketimbang tempat asal mereka. Pendapatan mereka sudah lebih dari cukup untuk menutupi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Jam kerjanya rata-rata 43,9 jam per minggu.
Sebagian besar mereka merasa mendapatkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi di negara kecil Eropa ini. Sekitar 75 persen ekspatriat puas dengan pekerjaan yang mereka dapatkan.
9. Oman
Rata-rata jam kerja di Oman adalah 43, 5 jam per minggunya, beda sedikit dengan Malta. Tapi, sebagaian besar responden InterNations mengaku telah mendapatkan keseimbangan kerja, dan kehidupan pribadi yang sangat baik di negara ini.
Bahkan, ada beberapa perusahaan yang memperbolehkan kamu untuk mengatur jadwal kerja. Wah, enak banget ya! Tapi, tentunya harus beratanggungjawab ya, jangan mentang-mentang nentuin jadwal sendiri kerjaanmu jadi diulur-ulur!
8. Belanda
Belanda gak cuma terkenal sebagai negara dengan angka kriminalitas rendah, tapi juga memiliki work-life balance terbaik di dunia.
Rata-rata jam kerja di Belanda 42 jam per minggu. 75 persen ekspatriat mengaku puas dengan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi di negeri Kincir Angin ini.
Hidup di sini juga tampaknya nyaman banget. Selain dengan lanskap kota yang indah, kamu juga gak bakal ngelihat banyak kendaraan berlalu lalang, karena mayoritas semuanya naik sepeda.
Hal itulah yang menyebabkan tingginya angka harapan hidup di Belanda yaitu sekitar 81 tahun.
7. Kosta Rika
Jam kerja di Kosta Rika rata-rata 44,3 jam per minggu, beda sekitar dua jam dengan Belanda. Namun, hampir 70 persen ekspatriat mengaku mendapatkan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi yang baik.
Tapi, ada beberapa permasalahan yang mereka keluhkan. Salah satunya, tingginya biaya hidup di Kosta Rika. Bahkan, gaji dan biaya hidup gak sesuai, masih mendingan di Belanda dong!
6. Swedia
Tujuh dari 10 ekspatriat di Swedia mengaku senang dengan keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan pribadi mereka di sini. Jam kerja per minggunya sekitar 42,3 jam, untuk posisi fulltime.
Selain keseimbangan kerja, prospek karier di Swedia juga terbilang jelas, mereka jadi lebih bersemangat mengejar target-target perusahaan.
Selain itu, sama seperti negara-negara Skandinavia lainnya, tingkat kriminalitas di Swedia sangat kecil. Para ekspatriat pun mengaku dapat bekerja dengan sangat aman tanpa rasa khawatir.
5. Selandia Baru
Kualitas hidup yang lebih baik jadi salah satu indikator mengapa banyak ekspatriat yang bekerja di Selandia Baru.
Bagaimana tidak selain kondisi negara yang stabil dan lingkungan yang nyaman, jam kerjanya pun masih terbilang manusiawi, yaitu 42,3 jam per minggunya.
Rata-rata pendapatannya pun juga terbilang tinggi, sekitar US$150 ribu per tahun, kalau dirupiahkan sekitar Rp 2 miliaran. Wah enak banget ya, keseimbangan kerja terjamin, pendapatan juga mendukung untuk rekreasi.
4. Ceko
Jam kerja di Ceko terbilang cukup tinggi, yaitu 44,9 jam per minggunya. Tapi sebagian besar ekspatriat atau lebih dari 76 persen mengaku memiliki keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi yang memuaskan.
Selain itu, hari libur dan pelayanan kesehatan yang baik menjadi salah satu faktor yang membuat mereka betah kerja di Ceko.
3. Norwegia
72 persen ekspatriat mengaku mendapatkan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi dengan baik di negara ini.
Karena mereka bekerja 42,9 jam per minggu tentunya dengan pendapatan yang besar seperti di Selandia Baru. Rata-rata pendapatan kotor per tahunnya adalah US$150 ribu atau sekitar Rp 2 miliaran.
Bahkan, 72 persen ekspatriat juga mengaku mendapatkan pendapatan lebih banyak di Norwegia ketimbang di negara asalnya.
2. Bahrain
Ini dia satu-satunya negara di Asia yang masuk jajaran negara dengan work-life balance terbaik. Dengan jam kerja 42,9 jam per minggu, hampir 70 persen ekspatriat mengaku senang bekerja di negara yang luasnya hampir sama dengan DKI Jakarta.
Sama seperti Selandia Baru dan Norwegia, para ekspatriat juga mengaku mendapatkan bayaran yang lebih tinggi di Bahrain ketimbang di negara asalnya. Pantas saja mereka puas!
1. Denmark
Ini dia menurut InterNations sebagai negara dengan work-life balance terbaik nomor satu di dunia. Setelah dilihat memang jam kerja di sini lebih sedikit dibanding negara lainnya, yaitu 39,7 jam per minggunya.
Sebanyak 76 persen ekspatriat menilai keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi sangat baik, termasuk ekspatriat dari Indonesia. Dan rata-rata mereka juga memiliki pendidikan yang tinggi, mayoritas lulusan master.
Sudah mengetahui kan jam kerja 10 negara yang memiliki keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi terbaik di dunia menurut InterNations.
Sebenarnya, jam kerja negara-negara di atas gak jauh beda dari Indonesia, bahkan masih lebih baik Indonesia yang hanya mematok 40 jam per minggu dengan lima hari kerja, tapi kenapa Indonesia gak masuk list ya? (Editor: Chaerunnisa)
0 Response to "10 Negara dengan Work-Life Balance Terbaik di Dunia, Indonesia Masuk?"
Post a Comment