Warung Makan Ini Rela Rugi Demi Beramal, Ada yang Seporsi Cuma Rp 3 Ribu

Bisnis warung makan masih jadi yang paling laris di Indonesia. Karena namanya makanan, pasti bakal terus dibutuhkan orang-orang, jadi ada aja yang beli. Apalagi kalau makanan yang dijual enak.

Beragam warung makan dengan jenis masakan yang berbeda semuanya ada. Mau masakan khas Nusantara? Ada warteg. Atau kamu mau makanan yang kebarat-baratan, ada fast food. Semua dapat kamu temukan dengan mudah.

Namanya warung, mereka pasti menjajakan hidangan dengan tujuan mendapatkan untung. Tapi, kamu harus tahu ternyata ada juga warung makan yang tidak mementingkan keuntungan sama sekali.

Mereka menjual makanan dengan harga super murah hanya demi tujuan amal. Mereka bahkan menjual nasi lengkap dengan lauk pauk hanya dengan harga Rp 3.000. Darimana untungnya kalau gitu? Coba yuk simak beberapa warung makan amal yang ada di Indonesia.

Baca juga: Gak Sampai Rp 50 Ribu, Hand & Body Lotion Murah Ini Bikin Kulitmu Makin Lembut

1. Podjok Halal, nasi kuning plus lauk Rp 3 ribu

Warung podjok halal (Warta Kota).

Warung makan Podjok Halal ini adanya di daerah Sunter, Jakarta Utara. Di sini, untuk seporsi nasi kuning plus lauk hanya dihargai Rp 3.000 rupiah.

Warung ini didirikan oleh Muhammad Jusuf Hamka, seorang mualaf keturunan Tionghoa. Jusuf yang kini sudah berumur sekitar 60 tahun berasal dari Samarinda. Tujuannya mendirikan warung makan super murah ini hanyalah untuk berbuat baik.

Warung ini sejatinya hanya diperuntukan untuk kaum dhuafa dan fakir miskin, tapi Jusuf gak pernah menolak siapapun yang ingin makan di sini. Mereka bebas untuk mengambil nasi dan lauk sepuasnya

Buka setiap hari Senin sampai Jumat saat jam makan siang sekitar pukul 11.00 WIB sampai 12.30 WIB. Meskipun warung ini buka pertama kali sejak Februari 2018, tapi Jusuf telah rutin membagi-bagikan makanan gratis selama 7 tahun terakhir khususnya saat Bulan Ramadhan.

Modalnya pertama memang dari kantong pribadi Jusuf, tapi lama kelamaan banyak yang membantunya. Ada yang sengaja makan tapi malah ngasih uang lebih tanpa kembalian. Ada juga yang tiba-tiba langsung menyumbang dalam jumlah besar.

Kalau dihitung-hitung sih warung makan ini pasti merugi ya. Karena rata-rata untuk seporsi nasi kuning beserta lauk dijual dengan harga Rp 10.000 ke atas. Tapi ya namanya juga tujuannya untuk amal, jadi tidak mengejar keuntungan belaka.

2.  Warung Ikhlas, nasi plus lauk Rp 3 ribu

Warung Ikhlas

Sama seperti Podjok Halal, Warung Ikhlas ini juga menyediakan nasi lengkap dengan sayur dan lauknya yang dijual dengan harga murah yaitu Rp 3.000.

Warung ini tidak menetap di satu tempat, tapi mereka memilih untuk keliling ke perkampungan-perkampungan padat penduduk yang mayoritas warganya tidak mampu menggunakan mobil keliling yang telah dimodif.

Dikutip dari Kitabisa.com, warung ini telah diprakarsai sejak 2012, meskipun baru mulai beroperasi tahun 2013. Habsari Budhi Utami dan Sonnie Wicaksono membuka warung ini dengan tujuan amal, dan gak berorientasi pada profit sama sekali.

Pertama, mereka mampu membuat 250 bungkus setiap harinya dengan harga Rp 2.000. Tapi kini, dengan pertimbangan ketersediaan dana, mereka menjual dengan Rp 3.000 dengan minimal 100 bungkus. Fokus mereka kini akan berjualan ke 5 permukiman padat penduduk yang juga sebagai tempat penimbunan sampah.

Pendanaannya juga melalui sumbangan dari para donatur. Di website Kitabisa.com dana yang telah terhimpun untuk operasional Warung Ikhlas telah terkumpul sebesar Rp 252 juta.

Baca juga: Belajar Kesuksesan Berbisnis dari Sosok Rika Hardjosuwarno, Pemilik Kembang Kencur

3. Bude Goceng, sepuasnya Rp 6 ribu

Bude Goceng (Tempo).

Bude Goceng adalah sebutan para pelanggannya untuk Sutinem wanita asal Wonogiri. Sutinem menjual nasi lengkap dengan lauk pauk dan ambil sepuasnya dengan harga Rp 6.000.

Warung amal yang ia buka sejak 2004 ini memang dikhususkan untuk beramal. Mengingat dilingkungannya banyak kos-kosan mahasiswa, ia pun membuka warung untuk mengurangi beban para mahasiswa.

Saat awal dibukanya hingga tahun 2015, harga yang ia patok untuk sekali makan hanya Rp 5.000. Tapi tahun 2015 lalu ia menaikkan sedikit harganya menjadi Rp 6.000.

Menunya pun bervariasi, yang jelas ada nasi, lauk, dan sayurannya. Dikutip dari Tempo bahkan Sutinem tidak mendapatkan untung. Sutinem menerima berapapun uang yang didapat, untuk kemudian kembali memasakkan hidangan bagi mahasiswa-mahasiswa di sekitar tempat tinggalnya.

Wah baik banget ya Ibu satu ini, pasti ramai deh warungnya, apalagi pas tanggal tua, atau pas kiriman dari orang tua seret.

Baca juga: Mengenal Sosok Nilam Sari, Wanita Tangguh Dibalik Suksesnya Kebab Baba Rafi

Nah itu tadi beberapa warung makan yang sangat menginspirasi kita. Sosok di balik warung tersebut mengajarkan kita bahwa gak ada salahnya mengorbankan kehidupan pribadi demi membantu sesama. Mencari keuntungan bukanlah segalanya bagi mereka, menjemput pahala sebesar-besarnya lebih penting dari itu.

Pemilik warung makan di atas juga keliatan banget gak takut rugi. Selama niatnya membantu, pasti ada aja yang mensupport mereka. (Editor: Winda Destiana Putri).

0 Response to "Warung Makan Ini Rela Rugi Demi Beramal, Ada yang Seporsi Cuma Rp 3 Ribu"

Post a Comment