Kisah Bocah 13 Tahun Jadi CEO Perusahaan Permen Laris Bermodal Seratus Jutaan

Setiap anak memiliki impian dan cita-cita yang berbeda. Ada yang mau jadi pilot, dokter, atau bahkan mendirikan usaha alias menjadi pengusaha.

Tapi terkadang mimpi itu luntur seiring dengan tumbuh besarnya anak-anak. Ketika mereka dewasa mereka baru paham bahwa mewujudkan cita-cita bukanlah hal yang mudah. Tapi ada juga yang meraih kesuksesan sejak usia dini dengan memanfaatkan peluang bisnis.

Hal itulah yang terjadi pada bocah berusia 13 tahun berikut ini. Alina Morse namanya. Meski usianya masih belia, ia telah memiliki perusahaan permen yang diberi nama Zollipops lho! Bahkan kini perusahaannya itu telah bernilai jutaan dolar Amerika Serikat. Nah penasaran kan bagaimana sih Alina menangkap peluang bisnis ini dan apa yang membedakan permen buatannya dengan permen lainnya? Yuk kita simak!

Baca juga: 5 Artis Cantik Ini Bisnis Salon Kecantikan, Harganya dari Ratusan Ribu sampai Jutaan Rupiah

Ide berdirinya Zollipops

Peluang bisnis ini muncul saat Alina dilarang makan permen karena gak bagus buat gigi. (Instagram/@zollicandy)
Peluang bisnis ini muncul saat Alina dilarang makan permen karena gak bagus buat gigi. (Instagram/@zollicandy)

Zollipops berdiri pada tahun 2012 saat usia Alina masih 7 tahun. Saat itu Alina sedang jalan-jalan ke bank bersama sang ayah. Kemudian, saat keluar dari bank Alina ditawari permen lolipop. Tapi sang ayah melarangnya dengan alasan lolipop dapat merusak gigi.

Larangan tersebut bikin Alina gundah sekaligus bingung. Namanya anak kecil, kalau dapat penolakan, pasti malah semakin ingin tahu. Dia bingung kenapa semua permen bisa merusak gigi? Padahal rasanya enak. Dari situlah ia menangkap peluang bisnis. Alina beserta keluarganya mulai mengembangkan permen lolipop yang sehat untuk gigi.

Baca juga: Pengin Sukses Berbisnis Seperti Haykal Kamil, Ikuti 5 Tips Jitu Ini

Lolipop sehat untuk gigi

Permen yang sehat buat gigi pun jadi peluang bisnis yang terbukti menguntungkan. (Instagram/@zollicandy)
Permen yang sehat buat gigi pun jadi peluang bisnis yang terbukti menguntungkan. (Instagram/@zollicandy)

Alina dan keluarganya kemudian melakukan penelitian. Mereka mencari tahu dan meramu bahan-bahan yang sehat untuk bisa dijadikan permen lolipop yang gak ngerusak gigi.

Ratusan kali mereka melakukan upaya percobaan dengan alat-alat sederhana ala rumahan seperti oven, kompor, dan microwave untuk mencari formula yang tepat. Tak lupa juga, mereka berkonsultasi dengan para ahli hingga akhirnya pada tahun 2014 berhasil menemukan formula terbaik. Kala itu, usia Alina menginjak 9 tahun.

Permen buatan mereka diketahui terbuat dari bahan-bahan pemanis alami seperti kombinasi xylitol dan erythritol dan justru mampu mengurangi plak dan bakteri mulut.

Baca juga: Belajar Sukses Berbisnis dari Rika Hardjosuwarno, Pemilik Kembang Kencur

Meraih penjualan terlaris di Amazon

Lolipop ini catat penjualan tinggi di Amazon. (Instagram/@zollipops)
Lolipop ini catat penjualan tinggi di Amazon. (Instagram/@zollipops)

Setelah percobaan mereka berhasil, Zollipops pun mulai dipasarkan. Alina dan ayahnya menaruh permen itu pertama kali di Supermarket Whole Foods Market. Permen itu pun laku keras karena banyak yang menyukainya. Tidak hanya anak-anak, permen mereka juga disukai oleh orang dewasa.

Gak lama kemudian, mereka berhasil menembus pasar ritel Amazon. Seperempat pendapatan Zollipops saat itu didapat dari penjualan via Amazon. Permen Zollipops sendiri dijual sekitar US$ 6 sampai US$ 17, dengan tiga produk berbeda yaitu Zollipops, Zolli Drops, dan Zaffi Taffy.

Bahkan, musim panas 2018 mereka mampu menembus permen bebas gula terlaris di Amazon juga lolipop nomor dua terlaris. Dengan penjualan total mencapai US$ 6 juta atau sekitar Rp 84 miliaran. Padahal, total modal yang digelontorkan orangtua buat Alina hanya sekitar US$ 7.500 saja lho. Kalau dirupiahkan dengan kurs sekarang modal itu setara dengan Rp 104 jutaan aja.

Ayah dan ibunya bergabung ke bisnis Zollipops

Ayah Alina bergabung di perusahaan anaknya. (Instagram/@zollicandy)
Ayah Alina bergabung di perusahaan anaknya. (Instagram/@zollicandy)

Alina kemudian resmi menjadi CEO. Karena pengalamannya dalam bekerja pun dinilai masih belum ada, alhasil sang ayah, Tom, dan ibunya, Sue, turun tangan membantunya.

Ayahnya yang selama ini menjabat sebagai konsultan di sebuah kantor akuntan publik, diangkat menjadi manajer, sedangkan ibunya diangkat untuk mengelola bagian penjualan.

Sepuluh persen keuntungan disumbangkan

Sepuluh persen keuntungan Zollipops disumbangkan. (Instagram/@zollicandy)
Sepuluh persen keuntungan Zollipops disumbangkan. (Instagram/@zollicandy)

Sesuai dengan misi Alina di awal berdirinya Zollipops, perusahaan permen ini pun tidak hanya meraup keuntungan semata. Mereka juga turut berkontribusi dalam kegiatan amal, yaitu menjaga kesehatan mulut anak-anak.

Berhubung keuntungannya udah mencapai US$ 6 juta, dikutip dari laman resmi Zollipops, mereka akan menyumbangkan 10 persen keuntungannya untuk kesehatan mulut anak-anak Amerika. Sumbangan itu akan diserahkan ke sekolah-sekolah yang telah memenuhi persyaratan menurut Zollipops.

Memotivasi sekali kan kisah Alina dan Zollipops ini. Kamu bisa kok jadi Alina, syaratnya cuman satu, jeli menangkap peluang bisnis. Setelah mendapatkan peluang, jangan mudah menyerah. Zollipops berhasil berkat ratusan kali percobaan yang dilakukan Alina dan ayahnya lho! (Editor: Ruben Setiawan)

0 Response to "Kisah Bocah 13 Tahun Jadi CEO Perusahaan Permen Laris Bermodal Seratus Jutaan"

Post a Comment