Facebook, dari Proyek Kamar Asrama Hingga Jadi Raksasa Teknologi Dunia

Mark Zuckerberg sebelum menjadikan Facebook platform media sosial terkenal ternyata banyak mengalami jatuh-bangun. Kisah inspiratif Facebook kini bisa menjadi pembelajaran berharga untuk kamu!

Banyak kisah inspiratif yang bisa dipetik dari kesuksesan Facebook yang dulunya hanya digunakan sebagian kecil mahasiswa Harvard University itu.

Mark tidak dengan mudah mengembangkan mahakaryanya itu. Seiring perkembangannya, ada saja halang rintang yang menyerang, salah satunya harus rela drop out (DO) dari Harvard.

Dia memutuskan untuk keluar dari kampus bergengsi itu dan fokus mengembangkan Facebook, meski saat itu Mark tidak pernah yakin kalau Facebook bakalan menjadi sebesar saat ini.

Kini, di usianya yang genap 15 tahun, pada 4 Januari lalu, jumlah pengguna Facebook telah mencapai miliaran orang.

Di usia remaja ini, saatnya buat kamu mengetahui bagaimana kisah inspiratif Mark Zuckerberg, jatuh bangunnya selama 15 tahun, hingga bisa masuk ke jajaran orang terkaya di dunia.

Penasaran? Yuk, simak rangkuman MoneySmart dari Businessinsider dan New York Times:

Didirikan tahun 2004

Facebook
Facebook

Facebook mulai diluncurkan pada 4 Februari 2004. Penggagasnya adalah Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes, yang merupakan mahasiswa tingkat dua di Harvard University.

Sebelum menciptakan Facebook, Mark dan kawan-kawannya itu telah menciptakan situs jejaring sosial bernama Facemash.

Facemash merupakan website yang bertujuan untuk membandingkan dua mahasiswa Harvard mana yang lebih menarik.

Foto-fotonya berasal dari file penghuni asrama Harvard yang diretas mereka. Pengunjung website itupun sampai membludak dengan 22 ribu pageviews dengan total 450 pengunjung dalam waktu 4 jam pertama.

Tapi, gak lama, pihak kampus meminta Mark menurunkan foto-foto para mahasiswa dengan alasan hak cipta. Mark pun terpaksa dikenakan sanksi tidak disiplin oleh Harvard.

Dari minat yang tinggi itulah akhirnya Mark dan kawan-kawan membangun, dan meluncurkan Facebook. Dalam waktu sebulan, setengah mahasiswa Harvard telah mendaftar sebagai pengguna Facebook.

Ketenaran Facebook juga mulai terdengar hingga ke kampus Yale, Columbia, dan Stanford. Mark pun memutuskan DO dari kampus untuk fokus mengembangkan situs jejaring buatannya itu.

Baca juga: Mau Cepat Dapat Kerja? Ini Bocoran dari HRD Amazon Hingga Facebook

Dari kamar asrama ke perkantoran kecil

Mark Zuckerberg menggarap proyek Facebook dimulai dari kamar asrama (Business Insider)
Mark Zuckerberg menggarap proyek Facebook dimulai dari kamar asrama (Business Insider)

Awalnya, Mark hanya menjalankan Facebook dari kamar asramanya di Harvard. Namun, seiring berjalannya waktu, popularitas Facebook terus meroket. Telah merambah ke universitas lain, bahkan ke sekolah menengah atas di Amerika Serikat.

Para pendiri pun sepakat pindah ke sebuah perkantoran kecil di Palo Alto, California, demi memaksimalkan operasional Facebook.

Saat Mark baru berusia 21 tahun, pada Mei 2005, Facebook telah mendapatkan pendanaan sebesar US$ 14 juta atau sekitar Rp 195 milar.

Salah satu investornya adalah, pendiri PayPal Peter Thiel dan Elon Musk yang kini telah menjadi bos SpaceX dengan total US$ 500.000 atau sekitar Rp 6,9 miliar.

Baca juga: Patahkan Prediksi, Facebook Masih Berjaya dan Catatkan Rekor Pendapatan

Mark dan kawan-kawan dituntut senior mereka di Harvard

Harvard (Business Insider)
Harvard (Business Insider)

Saat Facebook tengah jaya-jayanya, senior Mark Zuckerberg di Harvard, Cameron, Tyler Winklevoss dan Divya Narendra menuntutnya dengan tuduhan ingkar janji dan pencurian ide.

Mark sebelumnya diklaim telah sepakat membantu mereka membangun sebuah website HarvardConnection.com yang konsepnya sama dengan Facebook saat ini.

Gugatan tersebut akhirnya selesai pada tahun 2008, dengan solusi ketiga senior Mark mendapatkan jatah 1,2 juta saham Facebook yang kala itu bernilai US$ 300 juta.

Mark masuk jajaran orang terkaya versi Forbes

Mark Zuckerberg (Instagram/zuck)
Mark Zuckerberg (Instagram/zuck)

Facebook terus berkembang dengan pesat. Bahkan, telah menyaingi rivalnya saat itu Myspace. Hal ini juga berdampak pada kesejahteraan Mark.

Dikutip dari Forbes, tepat tahun 2008, untuk pertama kalinya ia masuk ke jajaran orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 20 triliunan. Orang terkaya paling muda dengan usia 23 tahun di antara 1.125 miliarder tahun 2008 lalu.

Prospek Facebook pun mulai dilirik banyak investor dari penjuru dunia. Hal ini justru berdampak langsung pada pundi-pundi uang yang dimiliki Mark.

Facebook telah tumbuh pesat dengan 300 juta pengguna dengan laba mencapai US$ 770 juta atau sekitar Rp 10 triliunan di akhir tahun 2009.

Berkat kesuksesan tersebut, Mark langsung menembus daftar Forbes 400 pada September 2009 dengan kekayaan bersih US$ 2 miliar atau Rp 27 triliunan.

Akuisisi Instagram dan WhatsApp

Akuisisi Instagram dan Whatsapp
Akuisisi Instagram dan Whatsapp

Facebook terus berkembang dan mengepakkan sayap mereka. Tahun 2012, Mark merasa masih ada yang kurang dari Facebook, salah satunya tentang platform berbagi gambar yang masih kalah baik dengan Instagram.

Itu membuatnya memutuskan mengambil alih Instagram yang saat itu telah populer. Untuk mewujudkannya, Facebook harus mengeluarkan harga fantastis US$ 1 miliar atau Rp 13 triliunan.

Tak puas hanya mengambil alih Instagram, Facebook membeli platform layanan pesan instan WhatsApp seharga US$ 19 miliar atau Rp 264 triliunan pada tahun 2014.

Pembelian ini tentu berdasarkan perhitungan keuntungan yang bakal didapat Facebook. Terbukti, pundi-pundi uang Mark turut meroket hingga bisa menembus daftar 10 orang terkaya di dunia versi Forbes.

Terlibat skandal pemilu AS

Donald Trump dan keluarganya. (Shutterstock)
Donald Trump dan keluarganya saat Pemilu AS (Shutterstock)

Selama Pemilu AS, Facebook ikut terlibat penangkalan berita palsu yang sering tersebar melalui platform mereka.

Mengingat Facebook menjadi salah satu platform yang paling rawan dan menjadi andalan bagi mereka yang ingin menebarkan hoaks.

Penyebaran tersebut juga dinilai lebih cepat dengan menggunakan Facebook ketimbang melalui kampanye atau selebaran brosur.

Hingga akhirnya tahun 2018, skandal Cambridge Analytica ikut menyeret Facebook. Sejak 2014 hingga 2018 diklaim sebanyak 87 juta data pengguna Facebook bocor dan digunakan beberapa politisi yang membayar Cambridge Analytica.

Data tersebut dibayar dengan tujuan untuk memengaruhi pilihan politik pemilu di AS. Salah satunya, untuk memenangkan Donald Trump pada tahun 2016 silam.

Mark pun terpaksa diseret ke Kongres Amerika Serikat untuk dimintai pertanggungjawaban, meski dia telah meminta maaf secara terbuka.

Skandal bikin total kekayaan Mark Zuckerberg menurun

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg

Dikutip dari Businessinsider, skandal pencurian data itu ternyata juga memberikan dampak ke total kekayaan Mark.

Beberapa hari pascapanggilan ke Kongres Amerika Serikat, kekayaan Mark merosot lebih dari US$ 10 miliar, yaitu dari US$ 75 miliar menjadi US$ 62,2 miliar.

Tapi, dia kini masih bertengger di posisi keempat orang terkaya di dunia dengan total kekayaan mencapai US$ 63,7 miliar atau sekitar Rp 878 triliunan.

Itu tadi kisah inspiratif Mark Zuckerberg serta teman-temannya dalam membangun platform jejaring sosial yang telah dikenal di seluruh dunia, Facebook.

Ternyata, tidak mudah menempuh jalan untuk bisa berubah menjadi perusahaan raksasa seperti saat ini. Mark dan rekan-rekannya mendapatkan banyak ganjalan mulai dari tuntutan dari seniornya, hingga terlibat skandal politik tingkat tinggi di Amerika Serikat.

Tapi, semua itu terbayarkan dengan kerja keras hingga akhirnya di usianya 34 tahun ini Mark berhasil menjadi orang terkaya di dunia.

Semoga kisah inspiratif Mark dan Facebook bisa memberikan semangat buat kamu yang pengin mengembangkan startup. Karena semuanya gak bisa sukses dengan cara instan! (Editor: Chaerunnisa)

0 Response to "Facebook, dari Proyek Kamar Asrama Hingga Jadi Raksasa Teknologi Dunia"

Post a Comment